Laki-Laki Dilarang Miskin!

Menurut Saya, sesungguhnya orang itu tidak ada yang miskin, adanya mental orangnya aja yang merasa kurang dan gak mampu. Dan harapan saya, laki-laki itu kudu mapan, harus mampu membiayai istri dan anak-anaknya (kelak). Nafkah itu bukan soal materi aja, tetapi juga nafkah batin istri. Kalo bicara soal materi, yang pasti harus mampu dan sanggup membahagiakan istri.

Pesan Mamah dan Papah Kamu sebelum nikahin anak gadis orang lain, "kalau Kamu siap (lahir, batin, mental, fisik, dan material) langsung aja nikahin si dia". Perlu digaris bawahi, pesan tersebut adalah MUTLAK adanya karena sering saya dengar sendiri dari para orang tua yang anaknya laki-laki, maupun saya dengar cerita dari si anaknya sendiri. Paham kan? maka, intinya adalah sama, pesan orang tuamu, Kamu sebagai laki-laki harus MAPAN.

Tingkat kemapanan dan kemampuan laki-laki itu beragam, tidak sama. Tergantung dari bagaimana cara dia (dan pasangannya nanti) bersyukur serta menyikapi segala hal dengan penuh kecukupan. Dan yang penting, secara mental selalu merasa bahwa dia adalah orang KAYA, bukan sebaliknya.

Menurut Saya, miskin adalah rasa ketidakpercayaan diri seseorang terhadap sesuatu yang sebenarnya sudah dimiliki oleh setiap individu, hanya saja ada yang terlihat dan ada yang tidak. Hakikatnya, Tuhan telah menciptakan seluruh semesta beserta seisinya dengan sebaik-baiknya. Tinggal dilihat saja, bagaimana Manusia itu tergerak untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya pula.

Sedangkan menurut saya juga Laki-laki itu HARUS KAYA! Kaya imannya, kaya ilmunya, kaya hatinya, kaya wawasannya, kaya waktunya dan tentu kaya hartanya. Dengan demikian, tidak ada kesempatan bagi laki-laki untuk menjadi miskin.

Ardie Bakrie, suami dari Nia Ramadhani, sekaligus pengusaha dan salah satu pewaris perusahaan Bakrie pernah bicara di media, "di dunia ini tidak ada perempuan yang matre, adanya laki-laki yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pasangannya". Ucapan itu tentu memiliki banyak makna. Teman saya, setelah saya ceritakan ucapan tersebut, dia bilang "ya si ardie bilang gitu karena dia Kaya ajaa. coba kalo dia kere, pasti ga bakal dia bilang gitu". sepakat?

Saya melihat setiap laki-laki yang 'mampu' dalam segala aspek, baik secara keilmuan maupun materi, juga pasti akan berpikir demikian karena mereka tidak akan merasa miskin atau kehabisan uang jika hanya harus membelanjakan keperluan pasangannya. Pasti mereka yang 'kaya' secara keilmuan dan harta tidak akan merasa ada yang namanya cewek matre karena mereka merasa "lebih kaya" daripada pasangannya. Mereka yang 'tidak miskin' ilmu dan harta pasti akan lebih percaya diri atas segala yang dimilikinya. Dan mereka yang 'sangat kaya' secara ilmu dan hartanya pasti merasa bahwa Tuhan lebih sangat kaya daripada dirinya, sehingga dia hanya perlu meminta kepadaNya.

Setiap laki-laki (Muslim, maupun non-islam) pasti akan menjadi imam, baik untuk mengimami dirinya sendiri maupun untuk istri dan keluarganya  yang artinya dituntut untuk KAYA IMANNYA.

Selayaknya jiwa seorang imam (pemimpin), yang harus dipikirkan jauuuhh lebih banyak daripada yang lain. Pandai dalam merespon setiap perilaku orang lain (pasangannya), pandai menempatkan diri, pandai menyikapi situasi bahagia, genting, maupun mengancam. Mampu menenangkan, membuat teduh, dan menyampaikan amanat dengan baik dapat dikatakan KAYA ILMUNYA.

Sabar dan selalu ingin berbagi disebut KAYA HATINYA.

Mampu memberikan jawaban yang baik, tau jalan, dan berpikir luas serta positif berarti KAYA WAWASANNYA.

Mampu membagi waktu antara pekerjaan, istri, keluarga, dan untuk dirinya sendiri berarti KAYA WAKTUNYA.

Mampu membelanjakan kebutuhan istri, keluarga, dan dirinya sendiri tentu disebut KAYA HARTANYA.

Coba bayangkan, kalo laki-laki itu miskin atau 'merasa miskin', kepada siapa wanita akan bergantung?

Enak yah jadi perempuan kalo semua hal itu dimiliki oleh laki-laki. Pasti setiap perempuan yang baca tulisan ini daritadi manggut-manggut, senyum-senyum, atau bahkan bilang "gua setuju banget nih". iya gak?? hahaha

Sedangkan yang laki-laki baca tulisan ini mikirnya, "emang gue malaikat, bisa jadi kayak gitu?" hahaha sabar dulu bro.. inget! Jadi laki-laki harus...??? KAYA! ini adalah peraturan pertama.
Terus mereka bilang gini, "kalo gue Kaya, gue ga akan milih elu Kali. pasti gue milihnya sekelas Nia Ramadhani kayak Ardie Bakrie" wkwkw.. kesian deh. "Berarti kamu masih merasa miskin dong kalo gabisa nyari pasangan sekelas Nia?", kata si cewek. "Ya ngga juga, gue mah cukup tau diri aja", saut si cowok. "cemen", kata si cewek.

Eits! tahan dulu Seuss.. Kamu mau miliki pasangan (pria) yang KAYA?
caranya gampaang...
Kamu sudah mampu mengimbanginya atau belum? apakah kamu sudah menjadi wanita idaman pria KAYA? apakah Kamu sudah secantik dan sesempurna wanita yang dicari pria KAYA?

Nah, inilah inti penting dari semua tulisan yang sudah saya paparkan. jika kamu menginginkan pasangan yang begitu baiknya, maka Kamu juga harus bisa mengimbanginya. Ada yang bilang, bahwa pasangan Kita adalah cerminan diri Kita. Jadi, kalau Kita menginginkan cerminan diri yang sangat baik dan mendekati sempurna, maka Kita juga harus menjadi cerminan yang baik dan mendekati sempurna juga bagi mereka.

Jika tidak bisa 100% se-kaya yang saya paparkan, minimal 98%nya Kita punyalah.. kalau ga mampu 98%, yaa 90%nyalaah. kalo belum mampu juga, ya 89%nyalah. Pokoknya jadilah orang KAYA yang mampu mencapai angka mendekati 99%! Gausah nyari minusnya berapa banyak, pasti akan lebih banyak salahnya kalau dicari.

Karena manusia adalah tempatnya salah, saya juga mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan atau kalimat yang menyinggung perasaan teman-teman pembaca semuanya.

Semoga Kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan semakin KAYA dari hari sebelumnya.

Komentar