Assalamualaikum wr. wb.
Hallo semuanya! apa kabar? lama tak bersua, Semoga teman-teman selalu dalam keadaan sehat dan bahagia, aamiin..
Tulisan ini terinspirasi dari sebuah acara arisan beberapa tahun lalu yang diselenggarakan dirumah saya. Seperti layaknya acara-acara perkumpulan pada umumnya, beragam sajian makanan mulai dari buah-buahan, beragam gorengan, kue-kue, minuman es buah, air mineral dalam kemasan gelas, hingga makanan berat seperti nasi dan lauk pauknya tersedia. Kamu bisa bayangkan 'kan sebanyak apa makanan yang ada supaya cukup untuk kapasitas 30-50 orang (belum lagi anak-anak kecilnya😂).
Nah kamu juga bisa membayangkan dong bagaimana kumpulan sampah yang tertumpuk?
Bukan soal banyaknya sampah yang sengaja ditinggal oleh si "produsen sampah" dengan berantakan, tapi yang membuat hati saya agak pilu adalah ketika saya harus memungut sampah air mineral kemasan gelas dengan sisa air yang masih banyak. Netto air mineral kemasan gelas adalah 240 ml, nah sisa yang ditinggalkan masih sekitar 100-200 ml air. Lantas kalo sudah seperti itu siapa yang mau menghabiskan sisanya?!
Begini, kenapa saya begitu gemas melihat perilaku mubazir orang-orang? kamu bisa bayangkan gak sih, diluar sana masih banyak orang yang rela menahan lapar dan haus karena harga bahan pokok yang melambung. Jika air dalam kemasan gelas yang tersisa tersebut saya tuang ke dalam botol yang lebih besar, saya masih bisa mendapatkan air sebanyak lebih dari 1 liter. Iya sebanyak itu. Jika 1 liter air tersebut masih merupakan isi dari kemasan yang baru dibuka, akan sangat membahagiakan buat kita untuk meminumnya. Tapi sayangnya, kumpulan air tersebut merupakan gabungan dari sisa-sisa air dalam kemasan yang sudah pernah diminum oleh orang lain. Apa kamu masih bersedia untuk meminumnya? pastinya tidak mau kan? paling ujung-ujungnya akan kita gunakan untuk menyiram tanaman, itu pun kalau kamu mau, kalo tidak ya pasti langsung dibuang ke tempat sampah bukan? Coba bayangkan, harus seberapa lama lagi kita akan di hisab di akhirat nanti hanya karena setetes air dan sebutir nasi? Naudzubillah..
Sejak kecil saya selalu digalakan oleh orang tua saya untuk makan dan minum dihabiskan. Bahkan, setiap makan nasi, saya sangat jarang meninggalkan sisa 1 butir nasi di piring saya, kecuali kalau nasinya kering. Kalau kamu tidak percaya, yuk traktir saya makan, kamu akan lihat bagaimana saya menghabiskan makanan saya tanpa sisa (kecuali tulang, duri, dan bumbu dapur yang kasar😊). Begitu pun dengan air minum. Sejak kecil saya selalu dimarahi jika saat bertamu, minuman yang sudah saya cicipi tidak saya habiskan. Masih beruntung jika orang tua atau adik saya yang mau membantu saya untuk menghabiskan sisanya atau sharing minum berdua. Kerasnya didikan orang tua saya untuk menghindari perilaku mubazir terhadap makanan/minuman ini lantas membawa saya menjadi perilaku yang terbiasa untuk bertanggung jawab atas makanan/minuman yang sedang saya makan.
Nah, berhubung sebentar lagi kita akan memasuki bulan ramadhan dan menyambut lebaran, pastinya kita akan berkunjung ke rumah kerabat, saudara, nenek, teman, dan sebagainya.
Saya mau sedikit memberikan "mandat" kepada teman-teman, yuk kita belajar untuk menjadi orang yang tidak mubazir dan bertanggung jawab atas makanan/minuman yang sedang kita makan/minum dengan cara kenali kebutuhan tubuh kita. Saya tau, setiap rumah yang kita kunjungi pasti akan menyediakan beragam kue kering, dan menawarkan kita untuk mau minum apa? Nah, untuk menghargai yang punya rumah, dan melepaskan rasa penasaran atas makanan/minuman yang dihidangkan, saya punya tips buat teman-teman yang ingin belajar untuk bertanggung jawab terhadap makanan/minuman, sebagai berikut:
1. Ambil kue kering/snack yang dihidangkan saat lebaran sebanyak 1-3 buah saja. Pastinya setiap rumah akan menghidangkan jenis makanan yang beragam Kan? nah biar Kamu gak penasaran, silakan ambil makanan tersebut secukupnya supaya kamu masih sanggup "mencicipi" makanan di tempat lainnya.
2. Jika kamu lihat makanan/minuman yang dihidangkan merupakan sebuah bungkusan/kemasan dalam jumlah yang banyak, cari partner untuk berbagi (makan berdua) sebelum Kamu mencicipinya. Dengan begitu, kamu dan partnermu akan bertanggung jawab untuk menghabiskan makanan/minuman tersebut. Kalau mau nambah, silakan. Tapi tetap harus dihabiskan yaa.
3. Jika kamu merasa sudah full, tapi si pemilik rumah memaksa kamu untuk mencicipi, tidak ada salahnya kamu mengambil 1 buah saja. Atau Kamu juga bisa (sambil bercanda) untuk membawanya pulang. Hal ini akan membuat si pemilik rumah merasa dihargai.
Nah, jika kamu yang menjadi si pemilik rumah, Kamu juga harus bisa menjadi "alpha" terhadap tamu kamu. Dengan meminta tamu kamu untuk menghabiskan makanan/minuman yang sudah terlanjur dicicipi, Kamu sudah turut berpartisipasi dalam membentuk perilaku orang untuk tidak mubazir. Pesan saya, kamu tidak perlu kesal jika minuman/makanan yang kamu sajikan tidak tersentuh sama sekali. Justru Kamu harus senang, karena makanan/minuman itu bisa kamu makan/minum sendiri kan? Jangan buru-buru membuangnya ke tempat sampah, toh rumahmu bukan restoran cepat saji kan? yang mengharuskan membuang seluruh sisa makanan/minuman baik yang belum disentuh sekali pun.
Okay, begitu saja yang mau saya sampaikan kepada kalian. Semoga bermanfaat❤
wassalam..
Komentar
Posting Komentar