Halloo..
Udah lama gak ngeblog hihi
Kali ini gue mau berbagi pengalaman gue setahun yang lalu saat gue untuk pertama kalinya nekad buat ikutan Model United Nations (MUN).
Jujur, gue gak tau sama sekali dengan yang namanya Model United Nations. Bahkan trining atau workshop mengenai MUN yang dibuat sama International Studies Club (ISC),
satu-satunya organisasi Non-Profit yang gue ikutin di kampus, gak pernah gue jajal. alasannya karena, gue gak passion dengan hal-hal yang berbau ke HI-an. But, kalian jangan tanya, kenapa gue sekarang jadi mahasiswi Hubungan Internasional. Karena ceritanya bakal panjyaaaaangggg~ haha
satu-satunya organisasi Non-Profit yang gue ikutin di kampus, gak pernah gue jajal. alasannya karena, gue gak passion dengan hal-hal yang berbau ke HI-an. But, kalian jangan tanya, kenapa gue sekarang jadi mahasiswi Hubungan Internasional. Karena ceritanya bakal panjyaaaaangggg~ haha
Lanjut.
Awalnya gue cuma kepo dengan MUN. gue tanya temen-temen gue tentang MUN:
MUN itu seperti apa?
Itu ngapain?
Kita harus apa?
pake bahasa inggris ya?
harus banget?
bahas isu apa?
syaratnya apa?
dan, sebagainya..
Jawabannya.... "LO HARUS IKUT NES!"
udah. gitu doang.
bikin kesel ya emang.
yang jawab kaya gitu siapa coba?
A-R-U-M -________-"
dia temen gue di kampus yang cueknya kebangetan. wanita terlogis, tergakpeduli dengan sekitar, terparah, tapi gapernah marah. nyebelin doang sih dikit kalo lagi nyebelin.. yang pernah gue temuin. *skip..
(yang kerudung biru)
Gue berusaha buat cari info sendiri tentang MUN. gue buka websitenya, gue cari blog orang lain yang pernah ikut MUN, gue baca, teruuss.. gue kepo lagi.
Alhasil, dengan sedikiti desakan dari diri gue, dan orang-orang sekitar yang pengen gue ikut Java MUN 2015, akhirnya gue memberanikan diri ngobrol sama nyokap.
Gue bilang ke nyokap, kalo "Sebagai anak HI, kayanya innes perlu deh bu buat ikutan konferensi internasional. Di kalangan anak HI, ada namanya MUN. itu semacam.. bla bla bla..." (gue mendeskripsikan MUN dengan kesotoyan gue berdasarkan blog yang gue baca). Hal ini gue lakukan, semata-mata supaya bisa dapet 'sponsor' dari nyokap. mwahaha
Lanjut..
Setelah dapet restu dari mamake, gue memberanikan diri buat isi formulir Java MUN 2015 via online. berhubung gue gue punya keterbatasan dengan grammar, gue mengisi formulir dengan mengandalkan buku panduan grammar, google translate, dan software traslater lainnya. hahaa
setelah itu, gue bayar.
gue ikutin rules yang dibuat dengan panitia Java MUN, gue pelajari pelan-pelan tentang peraturan dan tata cara MUN yang gue liat dari Guide Book yang dikasih oleh panitia, dan gak lupa juga gue kepoin senior yang udah pernah ikutan AMUNC di Australia.
(Tengah: Ka Desica)
Gue minta draft MUN yang ka desica punya, gue pelajari pelan-pelan sambil gue bayangin.
Satu-satunya yang buat gue excited dengan Java MUN saat itu adalah.... "Gue ngerasa kalo gue keren!" hahahaha
Gilak! gimana gak kepedean ngerasa gue keren?! Conversation gue? paspasan, ilmu gue? gak punya, skill gue? bhak, jangan tanya, NIHIL, hahaha gue cuma modal nekad dan gak mikir panjang. Yang penting dapet sertifikat Internasional, ikutan konferensi internasional, ketemu orang baru yang ambisius, modal ke-HI-an gue bisa gue praktekin, dan yang paling aneh buat gue adalah... menjadi perwakilan negara lain yang sebelumnya gak pernah tau tentang negara itu, Republic of Chad dengan Council yang gue dapetin adalah... OIC.
Gue harus riset apa aja yang ada di negara itu yang sesuai dengan isu terkait. tuh, keren kan bahasa gue.. "R-I-S-E-T".
Berhubung gue masih baru, dan butuh bimbingan banget. gue bersyukur ada senior yang mau ngajarin gue, kala itu. gue di training sebanyak 3x dalam sebulan. dari gue yang gak ngerti dengan istilah-istilahnya sampe buat yang namanya position paper, draft resolution, sampe kelar. yang semuanya harus gue lakukan dengan Bahasa Inggris.
Dengan sedikit waktu yang tersisa, gue harus preparation..
Gue buat Position paper yang udah deadline, dan hanya ditulis dengan sekenanya, Setelah itu, gue packing barang, kayak mau traveling bawa sekoper pakaian, sepatu, dan perlengkapan lainnya. guee ngerasa kaya gue mau jalan-jalan ajah. hahaha
Lanjut..
TA-DAA!! Hari-H (!)
Gue berangkat dari rumah ke stasiun Pondok Ranji. Berniat naik kereta ke Great Western Hotel Serpong. Gue janjian dengan Nurul, Sarah dan Ka Yani di stasiun Pondok Ranji. Bawa-bawa koper, ransel, dan tas jinjing hahaha *bayangin sendiri deh*
(Merah: Sarah, Biru: Nurul)
(Sorry, ga ada gambar pas kejadian hihi)
Pas Sampe disana.. gue langsung siap-siap buat opening. gue pake setelan semi businness etire, pake pantofel, dandan cantik, dan udah siap banget deh kayaknya.
Saat di Ballroom, gue langsung dipertemukan dengan delegates lainnya. gue ketemu dengan beragam wajah baru, dari yang sama-sama ga tau harus gimana, yang ambisius, yang asing, yang gak saling kenal, sampe yang keliatannya paling lugu. semua orang disana sudah berdialog pake bahasa inggris. sedangkan gue sama nurul cuma duduk berduaan, sambil bisik-bisik "rul, sama gue aja yak. jangan jauh-jauh" // "iya nes, lu juga yak"// hahaha itu saking jipernya dengan mereka yang keliatan udah expert. Ini baru OPENING Lhoo!! O-P-E-N-I-N-G! belum committee session.. atmosfernya udah berasa kaya dateng di dunia lain. hahaa karena ini bukan gue banget hihi
Lanjut..
gue sekamar denga orang-orang konyol waktu itu. ada olla, nurul, bella, dan ka delima. kabetulan gue dapat kamar yang bessaaarr dengan dua kasur yang double bed.. jadi gue sekamar berlima.
Malam pertama, gue degdegkan. karena gue ga prepare apa-apa buat ngomong saat comses, jadi gue riset lagi. gue buka laptop dan HP. gue cari bahan dan materi yang bisa jadi dasar buat gue ngomong. mulai dari definisi, perkembangan isu terkait terorrism dan sumber daya alam di OIC, perkembangan isu terkait di negara yang gue representasi, dan semuanya. sampe akhirnya, kita berlima telap.
Committee session, gue duduk tepat sejajar dengan layar proyektor. itu sangat membantu gue buat liat dengan jelas situasi yang ada di ruangan itu. saat nama negara gue disebut buat general speaking, degdegkan makin parh. tangan gue gemeteran sambil megang kertas, dan ah.. pokonya mulut jadi kaku. tapi dengan kekuatan 'bismillaah..' nih mulut rasanya nyerocoooss ajaa haha
(itu gue, hahaha)
gue ngerasa makin keren saat itu. karena semua orang yang ada disitu buat gue semakin Percaya Diri bahwa gue bisa minimal setara dengan mereka. hohoho
dalam beberapa kesempatan, gue mencoba untuk mengungkapkan apa yang ada di pikiran gue berdasarkan kepentingan negara yang gue representasikan. berhubung negara gue adalah negara yang memiliki pengaruh besar pada SDA yang dimiliki di benua Afrika, jadi disini banyak negara lainnya yang mengajak gue untuk support mereka. yaa berhubung negara gue juga ada bergaining di isu tersebut, jadi gue welcome ajaa sama mereka hahaa
Selain kita bicara di dalam forum dengan formal, ada yang namanya unmoderate caucus. ini adalah kondisi dimana kita yang ada di council OIC membuat working paper setelah konferensi yang telah berjalan cukup panjang dan lama.
(orang-orang yang gue anggap "expert banget mereka")
Disaat itu gue emang gak banyak dialog dengan mereka. karena jujur, gue ga ngerti bagaimana caranya buat working paper hingga akhirnya menjadi draft resolution. gue ikut kasih signature aja di draft resolution, haha. karena memang selama comses berlangsung, ada beberapa pendapat dari delegates lainnya yang sesuai dengan bergaining gue.
Saat coffee break, ini adalah moment dimana delegates saling bernegosiasi. banyak diantara mereka yang masih membicarakan mengenai perkembangan isu, pembuatan working paper, draft resolution, hingga melakukan negosiasi dengan sesama delegates supaya resolusi yang udah mereka buat, dapat diterima oleh semua representator.
Euphoria international conference-nya disini berasa bangeet.. gue ngerasa semakin bangga dengan diri gue, ketika ada delegates asal Bangladesh, beberapa delegates lainnya dan beberapa panitia yang memberikan apresiasi kepada gue mengenai pendapat gue di forum yang menurut mereka, isinya bagus dan berbobot. hanya sayang, gue ga bisa turut berpartisipasi aktif saat pembuatan working paper dan draft resolution. gue hanya melihat dan mencoba memahami bagaimana cara pembuatan dan penyusunannya. Tapi hal itu gak buat gue minder, karena menurut gue, dengan sudah ada di forum seperti ini, dan berpartisipasi aktif saat 'berdiskusi' serta mencoba untuk melakukan negosiasi dengan notabene mereka semua adalah orang yang baru gue kenal, mereka lebih hebat, mereka lebih ambisius, itu semua buat gue ngerasa.. "Ohh.. gue bisa looh duduk berdampingan dengan mereka". gue ngerasa, "gue keren". gue ngerasa "bangga". meski gue newbe, tapi gue bisaa! dan itu semua bakal lo rasain ketika lo sudah ada diposisi gue saat itu dengan segala keterbatasan yang kita punya.
Bukan hanya saat Comses, gue ngerasa seluruh delagates dan panitia Java MUN sangat dekat ketika gala dinner. kami diberikan topeng untuk acara gala dinner setelah committee session yang panjaang..
(Itu dokumentasi yang ada guenya ajaah saat gala dinner hahaha)
Clossing.. ini bukan hanya clossing. delegates masih harus menyelesaikan Draft resolution yang dibuat dan dibahas bersama. saat ini, berhubung gue ga banyak berpartisipasi, jadi gue hanya mendengarkan. but, buat kalian yang udah ngerasa sanggup, ini kesempatan emas buat explore kemampuan kalian.
Pelajaran yang bisa gue ambil setelah mengikuti acara ini:
- Kita harus berani mengambil keputusan. baik sebelum kegiatan berlangsung, saat kegiatan berlangsung, dan setelah kegiatan berlangsung.
- Butuh mental bersaing yang kuat karena itu bekal satu-satunya yang harus kita punya setiap bertindak.
- Kita gak harus expert dalam hal yang menurut kita bukan "gue banget" untuk mencoba. yang terpenting adalah kemauan untuk belajar dan mencoba.
- Kita akan ngerasa bangga dengan diri kita sendiri ketika kita sudah menyelesaikan kegiatan yang kita anggap sebelumnya bahwa kita gak bisa.
- Percaya Diri sangat membantu kita dalam menjalani setiap rangkaian kegiatan. disini ga ada yang salah ataupun benar. semua yang ada di sini adalah proses pembelajaran menuju bisa. kalo bukan sekarang kita coba, lantas kapan lagi? mumpung masih muda, dan banyak orang mendukung, just try! jangan ragu buat berani.
- Atmosphere yang berbeda bisa gue dapatkan di Java MUN 2015. dimana Panitia dan delegates ga ada gap. kita bisa saling berpelukan, berangkulan, bahkan saling memberikan perhatian satu sama lain. dan ini susah didapat di tempat lainnya.
- Relasi. Kita gak harus mikir bahwa arah hidup kita kedepannya akn kesana atau ngga. tapi relasi yang gue maksud adalah, dengan kita aktif berpartisipasi di acara seperti ini, kita bakal banyak temuin orang lain dengan karakter yang berbeda dari lingkungan kita sebelumnya. disini gue dapet pelajaran bahwa, kedepan, gue akan makin banyak ketemu orang yang berkarakteristik makin unik. idealisme kita sebagai pemuda, perlahan akan semakin terbuka dengan pengalaman yang kita pernah jalani. pikiran kita akan semakin terbuka, dan hati kita akan semakin menerima bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan beragam sifat dan karakter.
- Ini adalah ajang kompetisi. tapi gue gak pernah menganggap bahwa ini adalah kompetisi, karena gue adalah pemain baru. sebagai pemain baru, gue hanya menjadikan acara ini sebagai pengalaman yang gak bakal gue lupain seumur hidup, karena berhasil melaluinya dengan rasa bangga.
- Di era serba canggih, Kita bisa ketemu orang dari berbagai penjuru dunia melalui sosial media. tapi, disini Kita bisa dihadapkan langsung dengan mereka, berdialog, berdiskusi, bercengkerama, bersenang-senang, bertukar pikiran, dengan beragam budaya yang mereka bawa dari negara asal.
- Satu lagi yang paling penting, biaya yang ditawarkan memang gak sedikit. tapi menurut gue, itu worth it dengan pengalaman yang bisa gue bawa pulang, yang bisa gue ceritain, yang bisa gue bagi seperti ini, yang gue petik hikmahnya. perkara kita bakal menuju kesana arah hidupnya atau nggak, itu urusan nanti deeeh.. yang penting kita coba, coba, coba, dan coba. toh ilmu gak ada yang sia-sia. dan gue percaya, pengalaman adalah imu yang paling MAHAL harganya.
Itu semua dari gue. semoga bisa menambah keinginan kalian buat berani mengambil keputusan ketika sadar, bahwa itu bukan dunia kalian, tapi kalian harus bisa ngerasain itu semua.
Quotes dari gue:
"Sukses itu yang lihat adalah orang lain, kita hanya bertugas untuk melakukan yang terbaik buat diri kita sendiri, orang tua, lingkungan, dan masyarakat."
Semoga bermanfaat:)
Semoga sukses untuk kita semua~
Semoga sukses untuk kita semua~
with love, Innes.
Assalamualaikum Ka.
BalasHapusMay I have your email account? Cz I want to ask something about MUN