singkat cerita lama

kamu datang sendirian, berawal dari sebuah perkenalan singkat
belum terbesit sedikit pun saat itu, karena hanya menyandang status sebagai "teman"
tapi ternyata, kamu memaksa masuk
dan berhasil menduduki satu kursi di hatiku
menempati posisi yang terlah lama tak terisi
memenuhi ruang yang sebelumnya kosong

entah apa yang membuat hati ini bergejolak
rasanya ingin lepas dari tempatnya
tiap kamu ada di hadapan, aku membisu
melihatmu saja aku bahagia, menatapmu aku luluh

awalnya aku yang memaksamu untuk masuk ke dalam hidupku
tapi ternyata kamu hanya memasukan sebagian, dan itu yang membuatku sakit
untuk kesekian kalinya kalimat ‘itu’ terucap dari mulutku
tapi apa yang kamu berikan untukku?
hanya ucapan manis tak berbumbu. Hambar.
layaknya sebuah ruang hampa tanpa cahaya. Kosong. Gelap!
tak ada harapan. Yang ada hanya tangis

aku tau posisiku tidak sepenuhnya benar
tapi kumohon, jaga perasaanku
biarpun pada kenyataannya aku tidak bisa menggenggam tanganmu kali ini
tak bisakah kamu berhenti bersikap seraya acuhkan aku

ada sesuatu yang ingin kukatakan sejak lama
kini sudah terungkap dan kamu tau itu apa
aku baru mengatakan ini karena berbagai alasan
dan alasan untamanya adalah "karena aku takut.."

aku juga berharap, namun tak ingin menjadi pengecut
yang selalu berlari dan tak ingin kembali
telah kucoba untuk meraihmu, hingga keyakinan yang kubangun gotah lagi
kamu katakan "sayang.." padaku, tapi aku tau itu bukan milikku

hingga kusadar kamu ingin memiliki cinta yang lain
tak pernah ada kata menyesal sebelumnya
karena aku tau dan aku sadar dia memang untukmu
pantas kamu kagumi dan kamu sayangi

tapi..

bagaimana caraku untuk lupa? bila kamu tetap ada di hadapanku
muncul terus begini, tanpa ada jeda untukku bernapas tanpamu
aku terus dihadapkan dalam situasi malu saat berada di dekatmu
aku berupaya untuk tau diri, tiap mengingat keberadaanmu milik orang lain
dalam situasi apapun, aku tetap tidak bisa memimpin logikaku
selalu kalah dengan perasaan yang bergelut dan berperang untuk mencari kepastian
berkali-kali kamu ucapkan "aku sayang.."
tapi tetap belum bisa memberikan itu sepenuhnya untukku
entah apapun penghalangnya..

awalnya, aku tidak mempedulikan kenyataan 
yang kutau ternyata perasaanku tak seburuk seperti apa yang kupikirkan
ternyata berbalas!
walaupun pada kenyataannya tidak ada kata balasan
berkali-kali aku berucap "aku lelah.."
aku ingin menyudahi perasaanku padamu
Tuhan tau aku lelah..
tapi lelahku belum menjadi puncak kesedihanku

aku tak mengerti mengapa aku kuat mengatakan kita untuk berakhir seperti ini
aku tidak tahu bagaimana menyikapimu dikemudian hari
aku malu. malu bertemu denganmu. malu atas segala tingkahku yang lalu

maaf.. aku mau kamu tetap dekat denganku
aku tidak ingin menjadikanmu seperti serpihan kaca tajam yang tak berguna selain menyayat kulit 
aku mau kamu menjadi bagian cerita yang indah dalam hidupku
aku mau kamu menatapku dan tidak sibuk dengan kisah cintamu sendiri

aku tau bila kamu bisa jujur pada perasaanmu akan ada dua orang yang terluka
baik nanti atau sekarang, aku masih terjaga dengan ketidakpastian dan keraguan
tanpa harapan, tidak ada secercah cahaya
dan kini, kamu yang memaksaku untuk pergi

terima kasih atas perhatianmu, senyummu, candamu, kekhawatiranmu
tiap sentuhmu kni tak berasa dilewati oleh waktu
biar segala tangisku hanya menjadi masa lalu
dan senyumku menjadi awal cerita yang baru

telah lama aku menunggu hingga lelah menanti
tak pernah aku memaksakan diri untuk lupakanmu

harusnya aku sudah bisa memprediksi ini
merasa benar sepi, tanpa sedikit pesan apapun yang tertulis darimu
harusnya aku sudah bisa memahami keputusanmu sejak dulu yang tidak bisa menatapku
memberikan sedikit harapan untukku pun tidak
harusnya aku sudah memahamimu
yang hanya menyayanginya dan mencintai dirinya setulus ucapan dan tatapan itu

ya, harusnya aku bisa pergi tanpa dipenuhi bayangmu lagi
tapi ternyata aku masih disini
masih menunggu sebuah kepastian walau kutau takkan ada kepastian untukku
kamu hanya baying ilusi yang takkan pernah bisa aku sentuh



by: -Nes

Komentar